Hari ini hujan kembali mengguyur kota tempat tinggalku. Aku berdiri di balik jendela kamar, tiba-tiba saja Teringat kisah 5 tahun silam, waktu itu sepulang kuliah aku terjebak hujan dan memutuskan untuk berteduh di pelataran sebuah masjid, yang kebetulan letaknya tidak jauh dari jalan raya dekat kampus. Di tempat itu aku bertemu dengan seorang penjual es krim. Ia duduk di pelataran masjid menunggu saat hujan deras itu reda. Disana juga terdapat beberapa orang selain aku dan bapak penjual es krim. Namun aku tidak sempat berkomunikasi dengan mereka. Beberapa menit berlalu hujan tak kunjung reda. Saat itu aku memperhatikan orang-orang yang ada di sekelilingku. semua diam, tanpa aktifitas. Namun Ada yang berbeda, aku melihat si bapak penjual es krim mengeluarkan sebuah buku kecil tebal dari tas lusuhnya. Lalu ia membacanya, aku tahu ia sedang meluangkan waktu untuk membaca al-quran. Setelah beberapa menit, Merasa di perhatikan, si bapak tiba-tiba menegurku.
“Pulang kuliah neng”? Si bapak penjual es krim tiba –tiba membuka percakapan. Oh iya pak, saya belum bisa pulang karena hujannya deras, sambil tersenyum. Bapak membaca Alquran? Ia neng Alhamdullllah, manfaatkan waktu luang, sambil menutup Al-qur’an yang ia pegang. Subhanallah.. aku berucap lirih. Dalam hati, ya Rabb.. ini teguran untukku. Banyak waktu luang yang sering aku sia-siakan selama ini.. kemudian aku bertanya lagi.. jika hujan terus menerus bapak tidak merasa hawatir es nya tidak ada yang beli? Neng.. Rizki itu Allah yang mengatur, kita hanya bisa berikhtiar untuk menjemputnya, kalau kita bersungguh sungguh dalam menjemputnya Rizki itu pasti ketemu. Yang pasti kita harus berdoa juga dan berusaha untuk cari Rizki yang halal. Supaya Allah menurunkan berkahnya pada keluarga kita.. aku terdiam, dan semakin kagum saja pada bapak ini. Kata-kata bijak dan sederhana yang ia ungkapkan saat itu, benar-benar telah mengajariku arti tentang hidup. Maaf pa, “kalau jualannya ga habis dan hujan terus sampai sore gimana?” aku bertanya lagi, dan sempat menunggu ingin tahu apa jawabannya.
“Pulang kuliah neng”? Si bapak penjual es krim tiba –tiba membuka percakapan. Oh iya pak, saya belum bisa pulang karena hujannya deras, sambil tersenyum. Bapak membaca Alquran? Ia neng Alhamdullllah, manfaatkan waktu luang, sambil menutup Al-qur’an yang ia pegang. Subhanallah.. aku berucap lirih. Dalam hati, ya Rabb.. ini teguran untukku. Banyak waktu luang yang sering aku sia-siakan selama ini.. kemudian aku bertanya lagi.. jika hujan terus menerus bapak tidak merasa hawatir es nya tidak ada yang beli? Neng.. Rizki itu Allah yang mengatur, kita hanya bisa berikhtiar untuk menjemputnya, kalau kita bersungguh sungguh dalam menjemputnya Rizki itu pasti ketemu. Yang pasti kita harus berdoa juga dan berusaha untuk cari Rizki yang halal. Supaya Allah menurunkan berkahnya pada keluarga kita.. aku terdiam, dan semakin kagum saja pada bapak ini. Kata-kata bijak dan sederhana yang ia ungkapkan saat itu, benar-benar telah mengajariku arti tentang hidup. Maaf pa, “kalau jualannya ga habis dan hujan terus sampai sore gimana?” aku bertanya lagi, dan sempat menunggu ingin tahu apa jawabannya.
“ Ya.. di simpan lagi neng untuk besok, kalau seharian tidak laku ya berarti Rizdki bapak hari ini di izinkan banyak berdoa untuk dan meminta sesuatu pada Allah. Bukankah saat hujan turun itu adalah saat yang baik dan mustajab untuk berdoa. Di kasih kesempatan berdoa juga bagi bapak adalah rizki dari Allah.. katanya mantap sambil tersenyum.
Terus kalau hari ini bapak ga dapet uang, Gimana pak? tanyaku lagi. si Bapak menjawab “berarti Rizki bapak hari ini adalah bersabar. Buat bapak Apa saja bentuk Rizki yang Allah kasih ke bapak harus selalu bapak syukuri. Tapi.. Alhamdulillah selama ini selalu saja ada rizkinya neng, keluarga bapak belum pernah kelaparan. Mungkin itu neng berkahnya, ketika kita menyerahkan semuanya kepada Allah, Allah akan mencukupi kehidupan kita. Kulihat tidak ada rasa hawatir sedikitpun tergambar dari raut wajahnya. Ia begitu tenang dan ikhlas.
Oh iya neng, maaf.. hujannya sudah berhenti, dan kebetulan sudah masuk waktu asar. Bapak mau kedalam masjid dulu untuk menunaikan ibadah shalat asar. Si bapak berdiri, kemudian melangkahkan kaki meninggalkan aku yang masih duduk tak beranjak sedikitpun.
Iya pa, silahkan.. aku mempersilahkan si bapak. Terima kasih atas ilmu yang bapak bagi pada saya hari ini, aku tersenyum lalu kulangkahkan kaki ke tempat berwudhu untuk melakukan shalat juga.
Sahabat rumah salam.. jadi ternyata banyak hal yang bisa memberi kita pelajaran. Ada banyak Peristiwa yang kita temukan dalam keseharian, jika di lihat dengan mata hati, ada banyak hikmah yang kita temukan di sana. Rizki itu bukan hanya berbentuk uang saja, merasa bahagia dan lapang dengan pemberian juga merupakan rizki dari Allah. Diberikan keberkahan hidup juga merupakan bentuk rizki dari Allah. Semoga kisah ini memberikan inspirasi positif untuk kita.
0 Response to "Makna Rizki Menurut Penjual Es Krim"
Posting Komentar