Benarkah Melakukan Pijatan Dapat Menambah Berat Badan Pada Bayi

dfafafda

Pijat adalah penekanan pada bagian–bagian tertentu pada tubuh dengan tujuan untuk menghilangkan rasa sakit, menghilangkan kelelahan dan berfungsi mengembalikan kebugaran. Terapi pijat bukan hanya bermanfaat untuk orang dewasa saja, akan tetapi dapat berdampak baik juga jika dilakukan pada bayi. Dan pastinya pijatan pada bayi berbeda dengan pijatan orang dewasa. Ada banyak hal yang harus diperhatikan, terutama kondisi kesehatan bayi. Jangan sampai pijatan tersebut malah menyakiti tubuh bayi tanpa kita sadari. Memijat bayi tidak sembarang memijat, ada aturan dan kaidah tertentu yang harus dipahami oleh pemijat. Jika tidak, dihawatirkan akan membahayakan bayi. 

Beberapa studi menyebutkan pengaruh pijatan dan kenaikan berat badan bayi, terutama bayi yang lahir prematur. Pemijatan meningkatkan aktivitas vagal (aktivitas persarafan) tubuh, sehingga turut memicu pelepasan hormon yang berperan dalam penyerapan makanan, seperti hormon gastrin dan insulin, dan secara tidak langsung meningkatkan nafsu makan dan berat badan bayi. Teori lain menyebutkan bahwa pemijatan pada seluruh tubuh dapat meningkatkan sirkulasi darah dan kelenjar getah bening, termasuk ke saluran pencernaan. 

Sebuah penelitian di Chile (Serrano et al., 2010) menemukan bahwa ada efek pijat bayi selama 10-15 menit sehari sejak bayi berusia 15 hari dan Pada usia 2 bulan, peningkatan berat badan signifikan terjadi pada bayi yang rutin dipijat dibandingkan dengan bayi yang tidak dipijat.

Penelitian tentang hal ini juga pernah dilakukan di indonesia, dan memberi kesimpulan yang sama. bahwa terdapat perbedaan kenaikan berat badan yang signifikan antara bayi lahir cukup bulan yang diberikan stimulasi pijatan, dibandingkan dengan bayi yang tidak dipijat. Pemijatan dilakukan setiap hari pada bayi yang baru lahir selama 15 menit, selama 4 minggu. Maka akan terjadi Perubahan pada berat badan bayi. Dibawah ini cara melakukan pijatan yang benar pada bayi :

1. Sebelum melakukan pijatan, sebaiknya ruangan hangat dan bayi dalam kondisi tenang, tidak sedang kelaparan atau kelelahan. 
2. Sediakan baby oil, minyak telon atau minyak nabati lainnya. Alas kain yang berbahan nyaman, popok bersih, siapkan juga pakaian ganti. 
3. Pemijat harus meLepas gelang, cincin, yang di kenakan dan memotong kuku karena dihawatirkan tanpa sengaja kuku dan apapun asesoris yang kita kenakan melukai kulit bayi.
4. Letakkan bayi dengan posisi telentang saat Anda memijat bagian depan bayi, lalu tengkurap saat memijat bagian belakang.
   
5. Pijat bayi dengan lembut dengan telapak tangan atau jari. Pijatlah dengan ringan secara melingkar di dada dan perut, pijat kedua bahu, turun ke bawah di lengan dan kaki, lalu kembali ke atas pada bagian punggung. Bayi baru lahir bisa menerima pijatan selama dua sampai lima menit, sementara bayi berusia lebih dari dua bulan dapat dipijat lebih lama.
6. Jangan terlalu banyak memberikan tekanan pada tubuh bayi yang rapuh dan hindari daerah tulang belakang.
7. Ketika memijat ajak bayi berbicara atau bernyanyi. Lakukan kontak mata dengan bayi, karena akan membuatnya merasa mendapatkan perhatian penuh.
8. Jangan berhenti secara mendadak, karena bisa membuat bayi kaget. Tapi lakukanlah gerakan yang pelan dan lembut.
9. Jangan mengoleskan minyak pada kepala atau wajah bayi. Jaga agar minyak tidak terkena jemari bayi karena mereka cenderung menempatkan jari di mulut atau mata, sehingga dapat menyebabkan iritasi.
10. Setelah seleai, Selimuti bayi dengan kain atau handuk bersih dan hangat lalu peluk oleh ibu
11. Hindari memijat ruam, luka atau daerah di mana bayi mendapat suntikan vaksinasinya.

Buat para orangtua yang memiliki bayi, Pijatan pada bayi sangat bermanfaat untuk bayi dan orangtua itu sendiri, baik secara psikologis maupun terhadap perkembangan bayi. Karena, sentuhan merupakan bahasa pertama orangtua dan anak yang dapat mempererat tali kasih sayang antara keduanya.

Tweet