Bagi yang ingin sehat dan tidak ingin sakit maka anda harus menjaga kesehatan dari hal yang membahayakan atau dari hal yang merugikan. Memilih jenis pakaian dan bahan pakaian yang tepat juga merupakan salahsatu cara untuk menjaga kesehatan. Tidak kalah penting, anda juga harus memilih jenis bahan yang tepat untuk pakaian dalam anda. Seperti Dilansir dailymail, menurut dokter kulit di Whittington Hospital and the Harley Street Dermatology Clinic,London, Adam Friedmann, mengatakan, bahan celana dalam yang tidak nyaman dapat menyebabkan Intertrigo atau radang kulit yang ditandai dengan kemerahan dan sakit pada bagian selangkangan. Untuk mencegah atau mengurangi gejala Intertrigo, kami selalu menyarankan pria menggunakan celana yang terbuat dari bahan-bahan penyerap keringat seperti kapas, kata Friedmann pada Dailymail, Rabu (14/1/2015).
Seorang professor Urologi, Christopher Eden menambahkan, bahan yang kurang menyerap keringat, seperti sutra, nilon dan Lycra, dapat menyebabkan masalah buruk pada pria. Terutama jika Anda memilih celana yang ketat. Mister ‘P’ Umumnya hangat dan berkeringat sehingga bisa menjadi sarang jamur di tempat yang lembap. Pilihlah bahan celana dalam yang membuat anatomi Anda kering dan bisa bernapas, ungkapnya.
Selain itu Perlu diketahui bahaya memakai celana dalam ketat ternyata dapat mempengaruhi kesuburan pria, apalagi bagi pasangan suami istri yang ingin memiliki keturunan. Memakai celana ketat dapat menghambat produksi spermatozoa, sebaiknya anda memakai celana dalam yang longgar.
Menurut seorang urolog konsultan di Queen Elizabeth Hospital dan BMI The Priory Hospital, Inggris, Zaki Almallah bahwa banyak pria cenderung memilih celana dalam yang ketat untuk mengurangi gerakan.
Padahal hal tersebut salah. Pria yang pernah mengalami semua jenis operasi organ reproduksi, seperti vasektomi, disarankan untuk memakai celana nyaman yang tidak terlalu ketat, untuk mencegah memar atau hematoma. Celana dalam yang ketat memiliki efek kompresi atau menghambat pembengkakan dan pendarahan. Apalagi pria yang memiliki epididymitis seringkali akibat dari infeksi bakteri pada kandung kemih atau uretra.
Dalam sebuah penelitian lain yang dipublikasikan pada 2012, dosen andrologi (studi reproduksi laki-laki) di University of Sheffield, Allan Pacey, menemukan bahwa pria yang memakai celana ketat cenderung memiliki konsentrasi pergerakan spermatozoa yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan celana longgar mungkin menjadi cara murah untuk membantu kesuburan. Termasuk lambatnya pergerakan sperma dan tingginya jumlah sperma yang rusak. Sehingga dia menyarankan untuk menghindari bahan poliester dan menggantinya dengan katun.
Kemudian Profesor Shafik melakukan penelitian kepada manusia lagi pada 1999. Hasilnya 4 dari 11 laki-laki memakai celana poliester mengalami penurunan jumlah sperma setelah 14 bulan. (DokterSehat.com/dailymail)
Nah sahabat.. info ini bermanfaat untuk semua pria yang terkadang tidak memperhatikan jenis bahan pakaian dalam yang dikenakannya. Mulai saat ini, bermigrasilah kepada hal yang baik. Tinggalkan pakaian dalam yang membuat anda tidak nyaman. Meski pakaian dalam yang berbahan ‘bagus’ dan nyaman mungkin akan lebih mahal, namun jika demi kesehatan harga tersebut bukan masalah. Buat para wanita yang membaca artikel ini, silahkan share dan sampaikan kepada suami, saudara laki-laki atau teman laki-laki anda. Ingat,Mencegah lebih baik daripada mengobati…!
0 Response to "Hati-Hati Dalam Memilih Bahan Pakaian Dalam Karena Jika Salah Akan Membahayaka Mister ‘P’ Anda"
Posting Komentar