Cara Jitu Menyikapi Ujian Dalam Pernikahan

dfafafda
Di balik semua taqdir yang Allah tetapkan kepada setiap manusia, pasti terkandung hikmah yang besar, yang terkadang tidak bisa di pahami oleh nalar kita sebagai manusia. Hakikat ujian pada dasarnya adalah wahana untuk meningkatkan kualitas diri kita. Allah adalah pencipta kita, dan hanya Allahlah yang tahu batas kemampuan kita. Maka setiap ujian yang di berikanNYA tak akan melebihi batas kemampuan yang kita miliki. Ujian akan selalu datang selama kita menjalani kehidupan ini. Susah senang kan silih berganti, mengisi hari-hari kita. Hanya orang-orang yang ikhlas dan bersabarlah yang bisa melewatinya dengan baik. Begitupun dalam pernikahan, ujian itu akan selalu kita temui. Tak sedikit orang yang kalah, namun tak sedikit pula yang merasa bahwa dengan gelombang ujian sebuah ikatan pernikahan dalam keluarga menjadi lebih erat dan kokoh. Allah berfirman:

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan” (QS Al-Anbiya’:35).
Tentang hal ini Ibnu Abbas berkata: “Kami (Allah) akan mengujimu dengan kesulitan maupun kesenangan, kesehatan maupun penyakit, kekayaan ataupun kemelaratan, halal maupun haram, ketaatan maupun kemaksiyatan, perintah maupun larangan petunjuk maupun kesesatan, siapakah yang sebenar-benarnya bertaqwa”

Allah juga berfirman dalam ayat lainnya:
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) dan mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (Al -‘Ankabut: 1-3).

Ujian dalam pernikahan sebuah keniscayaan. Setiap orang yang memasuki gerbang pernikahan, harus siap dengan segala konsekwensi yang ada di dalamnya. Pernikahan memang penuh kejutan. Inilah yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, terutama bagi mereka yang tidak pernah mempersiapkan diri atau salah persepsi tentang makna pernikahan. Kesiapan fisik dan mental dan keilmuan tentang agama juga menentukan seberapa sanggup menghadapi ujian yang diberikan oleh Allah pencipta kita yang Maha sempurna.

cara jitu menyikapi ujian dalam pernikahan

Sahabat Rumah Salam, Ketika pernikahan kita di uji, kita harus tahu cara jitu untuk menyikapi ujian dalam pernikahan, agar ujian tersebut memberi hikmah yang bisa menguatkan ikatan pernikahan kita. Berikut ini mungkin bisa di jadikan referensi :
  1. Hadirkan rasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap keutuhan rumah tangga. Ketika kita berada dalam konsep pernikahan atau berumhtanggga maka sudah barang tentu tak ada lagi yang namanya sikap ego dan mementingkan diri sendiri. Kita harus berupaya agar masing-masing kita memahami hak dan kewajiban, merasa berharga, bernilai, bermartabat, berkepentingan, berkontribusi positif dan bertanggungjawab  terhadap keutuhannya. Dengan rasa memiliki dan bertanggungjawab, ujian yang terjadi dalam pernikahan seberat apapun akan mampu kita lalui dengan baik.
  2. Perbaiki komunikasi. Komunikasi adalah hal yang penting dalam membangun sebuah pernikahan. Terkadang ujian datang karena di sebabkan komunikasi kita yang tidak efektif dengan pasangan kita. keserasian dan keharmonisan dan saling pengertian di antara pasangan suami istri itu datangnya dari sering dan banyaknya menjalin komunikasi secara harmonis tanpa batas dalam hal apa saja. Komunikasi antara pasangan suami istri terkait keberhasilan, kegagalan, rencana masa depan, pendidikan anak, keharmonisan dalam perjalanan kehidupan berumahtangga adalah isu-isu penting dan utama. Komunikasi efektif bisa di lakukan dengan saling memahami terhadap perubahan yang ada. Berkomunikasilah di berbagai kesempatan yang ada.
  3. Saling terbuka dalam hal apapun terutama tentang masalah finansial. Jangan pernah merahasiakan sesuatu dari pasangan kita. Termasuk tentang masalah keuangan keluarga. Pada beberapa pasangan, masalah finansial bisa selalu menjadi pemicu pertengkaran. Untuk meminimalkan adanya pertengkaran yang disebabkan masalah finansial, sebaiknya Anda dan pasangan saling terbuka tentang keuangan dan mulai berhemat dan menabung untuk merencanakan masa depan. Bila ujian itu bersumber dari kekurangan finansial, maka buatlah kesepakatan untuk mencari sumber nafkah bersama. Istri boleh bekerja membantu suami tapi dengan catatan pekerjaan yang di ambil, tidak melanggar batasan syariat dan tidak melalaikan tugasnya sebagai ibu dan sebagai istri. 
  4. Sempatkan waktu sesering mungkin untuk berkunjung kerumah orangtua. Jika ujian pernikahan, timbul dari keluarga terutama orang tua, anda harus tetap memposisikan diri sebagai anak yang berbakti. Buat kesepakatan dengan pasangan kita untuk sesering mungkin mengunjungi orang tua. Mintalah saran dan nasihat mereka tentang permasalahan apapun dalam pernikahan. Karena Mereka sudah pasti memiliki pengalaman yang lebih dari kita. Mintalah agar mereka mendoakan kita. Dengan doa mereka kita berharap Allah akan selalu memberikan kebaikan dan keberkahan pada pernikahan kita. Ketahuilah bahwa Doa orang tua merupakan salah satu kunci keberkahan sebuah pernikahan.
  5. Berbagi tanggung jawab dalam mengurus buah hati. Setiap pernikahan pasti mengharapkan keturunan. Namun biasanya Dalam tahapan awal periode menjadi orang tua, bukan hanya kebahagiaan saja yang akan kita rasakan. Stres karena memiliki tanggung jawab baru bisa dialami suami-istri. Di antara Anda dan pasangan mungkin saja terjadi pertengkaran atau terjadi perbedaan pendapat saat mengurus buah hati. Buatlah kesepakatan dalam berbagi tanggung jawab, Agar beban tak bertumpu pada satu pihak saja.
  6. Hadirkan Allah dalam setiap permasalahan yang di hadapi. Sahabat salam, sesungguhnya Allah selalu bersama kita dalam kondisi apapun. Sifat kasihNya tak pernah meninggalkan kita. Ketika kita di uji, Allah hanya ingin kita kembali kepadaNya, menyerahkan permasalahan hidup dan memohon pertolongan hanya dariNya. Hadirnya Allah dalam hati merupakan parameter tingkat keimanan kita. Semakin beriman maka semakin sering kita mengingat Allah, dan semakin dekatlah kita dengan Allah. Ketika kita menghadirkan Allah dalam setiap permasalahan kita, maka dengan caranya ia akan memberikan solusi untuk setiap permaslahan kita. Ujian yang kita hadapi dalam pernikahanpun, akan mudah di lalui karena Allah lah yang akan selalu membimbing dan menguatkan kita. Bagi Allah ujian itu kecil, jika di bandingkan dengan kemurahan Nya. Allah yang menggenggam hati setiap manusia, hanya Dia yang berkehendak membolak balik hati kita. Maka serahkanlah semuanya kepada Tuhanmu. 

0 Response to "Cara Jitu Menyikapi Ujian Dalam Pernikahan"

Posting Komentar