Jika Mereka Adalah Anak-Anak Kita?

dfafafda
Jika seseorang bertanya pada kita “sudahkah kita berbuat yang terbaik untuk anak-anak kita” mungkin kita akan berpikir cukup lama dahulu sebelum menjawabnya. Sayapun mungkin akan berlaku sama. Buat saya pertanyaan ini sederhana tapi bermakna dalam. Saya menulis ini karena saat ini, saya sedang berada di luar kota dan terkondisikan jauh dengan anak saya. Ada tugas kantor yang harus saya ikuti sampai selesai, dan itu memakan waktu yang cukup lama. Satu minggu saya harus meninggalkan buah hati tercinta, satu minggu saya harus rela berjauhan dengannya. Jujur, buat saya ini tak mudah. Ini pertamakali saya meninggalkannya dalam rentang waktu yang cukup lama. Satu sisi saya harus menyelesaikan amanah pekerjaan yang di bebankan pada saya, dan harus saya harus ikhlas menitipkan anak saya selama saya berada di luar kota. Namun di sisi lain saya merasa bersalah terhadap anak saya. Dalam kondisi ini saya merasa tidak bisa menjadi ibu yang sempurna untuknya. Meskipun tugas keluar kota ini jarang terjadi, tetap saja saya merasa bersalah karena telah meninggalkannya. Tetap saja saya telah mengurangi jatah waktu kebersamaannya dengan saya sebagai ibunya. Tetap saja, nurani saya berkata dia pasti membutuhkan saya untuk senantiasa di sisinya.. Usia anak saya baru 2,4 tahun.

Sahabat Rumah salam apakah sahabat pernah mendengar kata “Goldes Ages”?

Golden Ages adalah masa keemasan anak, masa anak menjalani kehidupan awal 1000 hari, Dimana pada usia tersebut, perkembangan otak anak sedang bertumbuh dengan cepat. Pada masa itu Pembentukan otak seorang anak sudah mencapai 80 %. Nah.. katanya pada usia tersebut sebagai orangtua kita harus cerdas mengarahkan, mengajarkan hal-hal baik memberi contoh yang baik juga pada mereka. Karena pada masa usia ini, anak akan menyerap informasi apapun yang di lihat dan yang di dengarnya. 

jika mereka adalah anak-anak kita?
Hari ini.. saya jadi tertarik membahas tentang anak. Karena kehadiran anak di tengah kehidupan kita adalah anugrah yang sangat berharga. Kebetulan dalam acara yang saya ikuti, saya mendapatkan ilmu dan materi terkait perlindungan anak. Ternyata upaya perlindungan anak adalah tugas kita semua. Bukan hanya tugas negara, intansi, lembaga yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan saja. Kita dan semua element masyarakat harus mengetahui isu perlindungan anak dan harus ikut andil mengkampanyekan bahwa anak-anak harus di lindungi dari berbagai ancaman yang membahayakan. Sebagaimana kita ketahui, kini Isu tentang perlindungan anak sudah menjadi isu yang menjadi perhatian dunia internasianal. Dengan Banyaknya kasus penyimpangan yang terjadi di tengah masyarakat kita, kita semakin merasa hawatir akan keselamatan anak-anak kita. Materi pelatihan perlindungan anak ini selesai menjelang magrib. Setelah selesai saya kembali ke kamar untuk beristirahat. Ketika saya membuka sebuah akun jejajaring sosial, ada seorang teman yang share 2 artikel ke saya dan 2 artikel tersebut berisi tentang sebuah kasus yang terjadi pada anak. Entah apakah ini sebuah kebetulan, atau bukan. Yang jelas menurut saya ini adalah kehendak Allah. Saya diperintahkan untuk belajar dari semua peristiwa hidup yang saya saksikan dalam keseharian. Hari ini Allah ingin saya merenung tentang bagaimana saya, dan kita tentunya, sudahkah kita berbuat sesuatu yang terbaik untuk anak-anak kita. 

Sedikit bercerita dari apa yang sudah saya baca, artikel tersebut menceritakan tentang kisah pengemis yang membawa balita usia 1-3 tahun. Jika sahabat Rumah salam tinggal di kota-kota besar, sahabat pasti pernah menemukan atau melihat ada seorang ibu pengemis sedang mengemis sambil menggendong balita, dan biasanya balita yang ia gendong ada dalam kondisi tertidur. Ternyata saya baru mengetahui, apa yang menyebabkan balita tersebut tertidur saat di gendong oleh ibu pengemis. Apakah ada salah satu dari Sahabat Rumah salam yang memiliki baliata usia antara 1-3 tahun?  Apakah sahabat ingat bagaimana mereka tidak dapat tidur lebih dari 2 jam pada suatu waktu? Namun, anak-anak ini selalu tertidur dengan durasi yang cukup lama. 

Menurut informasi yang saya dapatkan, ternyata balita tersebut tertidur lama  bahkan terkadang sampai tidur seharian. Ini di sebabkan karena balita tersebut telah di cekokin vodka, heroin atau obat-obatan berbahaya oleh orang-orang biadab di luar sana. Saya menyebutnya “biadab” karena menurut saya ini adalah perbuatan yang sangat keji dan tidak manusiawi. Pelakunya benar-benar orang yang sudah tidak memiliki hati. Ya Allah.. saya bergumam dalam hati. Apakah benar peristiwa seperti itu terjadi di negara ini. Saya tak habis pikir, pada manusia manusia keji seperti itu. 

Tentu saja mereka tertidur sepanjanh hari, tubuh anak-anak tidak mampu mengatasi bahan2 keras tersebut. Dan anak-anak balita hasil sewaan itu seringkali tewas. Hal yang paling mengerikan lagi kadang-kadang balita itu meninggal selama "hari kerja". Dan seorang "ibu" harus memegang mayat balita tersebut di tangannya sampai malam. Ini adalah aturan. Untuk memberikan kesan iba pada orang yang lewat berharap mereka akan memberikan beberapa uang ke kantong pengemis, dan percaya bahwa mereka melakukan perbuatan baik karena telah memberikan sedekah pada seorang ibu pengemis. Padahal.. miris saya tahu bahwa ini adalah geng yang dioperasikan dan uang yang dikumpulkan oleh pengemis akan diberikan kepada siapapun yang mengontrol pengemis di daerah tersebut, sedangkan yang menikmatinya adalah orang-orang atau penjahat-penjahat itu. 

Saya tidak tahu, jika tidak bertobat.. seperti apa nanti saat penjahat itu menghadapi sakaratul maut. Perbuatan mereka yang mengekploitasi anak sangat keji menurut saya. Anak-anak seharusnya di lindungi dan diberikan hak-haknya. Tak terasa saya menangis setelah membaca artikel tersebut.. saya teringat dengan anak saya, karena mereka rata-rata seusia dengan anak saya. Kenapa balita-balita tersebut yang menjadi korban. Terbayang Wajah2 lugu dan lucu mereka. Haruskah mereka menanggung beban hidup yang begitu keras, haruskah mereka merasakan getir dan pahitnya hidup, haruskah mereka di takdirkan berada di tengah manusia-manusia jahat dan berhati keras dan..haruskah mereka melewati hari hari yang buruk berada di tengah lingkungan yang tidak menghargai martabat kemanusiaan.

Ya Allah.. saya tidak bisa berkata-kata lagi. Semoga Allah menyadarkan orang-orang yang telah berbuat keji tersebut, semoga Allah menghidupkan hati mereka yang telah mati.. semoga Allah menyalakan kembali cahaya furqon di hati mereka meski hanya sedikit. Agar mereka berhenti dari kejahatan dan kekejian ini. Semoga..

0 Response to "Jika Mereka Adalah Anak-Anak Kita?"

Posting Komentar