Memang sungguh kaya alam negara Republik Indonesia ini, terhampar (pakai membahana badai terpampang luas menembus cakrawala gak ya?) luas dari ujung sabang hingga ujung merauke. Luas hutan Indonesia yang begitu besarnya menyimpan banyak flora dan fauna yang begitu indah dan dikagumi banyak orang hingga mancanegara.
Dan provinsi Papua adalah salah satunya, provinsi paling timur Indonesia ini memang menyimpan banyak kekayaan alam yang tiada habis nya apabila diceritakan, mulai dari potensi tambang emas nya yang terbesar di dunia (PT. Freeport, Indonesia), kandungan uraniumnya, keindahan lautan dan taman lautnya di Raja Ampat hingga kekayaan flora dan fauna yang tersimpan di Hutan-hutan provinsi Papua.
Salah satu dari fauna yang ada di Papua dan merupakan hewan kebanggaan masyarakatnya hingga disematkan gelar sebagai fauna maskot provinsi papua adalah Burung Cendrawasih DuaBelas (12) Kawat atau lazim disebut The Twelve-Wired Paradise Bird. Cendrawasih duabelas kawat ini berbeda dengan burung cendrawasih yang biasa kita kenal selama ini. Cendrawasih duabelas kawat yang asli Hutan Indonesia ini memiliki berbagai keunikan yang tidak dimiliki burung Cendrawasih lainnya.
Keunikan burung ini terletak pada warna bulunya yang indah (perpaduan antara bulu punggung dan sayap berwarna hitam, dan warna bulu depan/dada nya yang putih bersih namun sedikit diselingi warna kuning dan beberapa di antaranya memiliki selingan warna biru di areal tersebut), tetapi juga terdapat duabelas helai bulu yang menyerupai kawat di sisi tubuh/perutnya. Itu hanya terdapat di morfologi burung jantan saja, sedangkan burung betina tidak memiliki corak campuran seperti jantan, sang betina hanya memiliki corak warna cokelat di sekujur tubuhnya dan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil.
Keunikan lainnya ada di saat burung Cendrawasih DuaBelas Kawat ini sedang mengadakan ritual perkawinan, dimana sang jantan akan memamerkan dua belas kawat di tubuhnya sambil menari-nari di hadapan betina untuk memikat perhatian burung betina. Dan setelah terjadinya kopulasi atau pembuahan, maka sang jantan akan meninggalkan burung betina ini untuk terus mencari pasangan atau burung betina lain, sedangkan sang betina akan mengerami dan merawat anak-anak burung Cendrawasih duabelas kawat ini sendirian.
Makanan utama burung Cendrawasih DuaBelas kawat ini adalah buah-buahan dan serangga. Burung ini me-miliki nama ilmiah Seleucidis melanoleucus dan beresiko rendah dalam daftar IUCN Red List dan dimasukkan ke dalam CITES Apendix II. Itulah salah satu kekayaan HUTAN INDONESIA yang patut dilestarikan karena status nya yang suatu waktu dapat saja punah dikarenakan keindahan fisik burung ini merupakan incaran para kolektor burung berkicau dan burung hias. Diharapkan kesadaran masyarakat untuk terus menjaga kekayaan alam sekitar di daerahnya masing-masing agar dapat terus menjaga keseimbangan Hutan Indonesia agar terus lestari dan dapat memenuhi kebutuhan oksigen bagi kehidupan manusia.
Hutan Indonesia
Dan provinsi Papua adalah salah satunya, provinsi paling timur Indonesia ini memang menyimpan banyak kekayaan alam yang tiada habis nya apabila diceritakan, mulai dari potensi tambang emas nya yang terbesar di dunia (PT. Freeport, Indonesia), kandungan uraniumnya, keindahan lautan dan taman lautnya di Raja Ampat hingga kekayaan flora dan fauna yang tersimpan di Hutan-hutan provinsi Papua.
Salah satu dari fauna yang ada di Papua dan merupakan hewan kebanggaan masyarakatnya hingga disematkan gelar sebagai fauna maskot provinsi papua adalah Burung Cendrawasih DuaBelas (12) Kawat atau lazim disebut The Twelve-Wired Paradise Bird. Cendrawasih duabelas kawat ini berbeda dengan burung cendrawasih yang biasa kita kenal selama ini. Cendrawasih duabelas kawat yang asli Hutan Indonesia ini memiliki berbagai keunikan yang tidak dimiliki burung Cendrawasih lainnya.
Keunikan burung ini terletak pada warna bulunya yang indah (perpaduan antara bulu punggung dan sayap berwarna hitam, dan warna bulu depan/dada nya yang putih bersih namun sedikit diselingi warna kuning dan beberapa di antaranya memiliki selingan warna biru di areal tersebut), tetapi juga terdapat duabelas helai bulu yang menyerupai kawat di sisi tubuh/perutnya. Itu hanya terdapat di morfologi burung jantan saja, sedangkan burung betina tidak memiliki corak campuran seperti jantan, sang betina hanya memiliki corak warna cokelat di sekujur tubuhnya dan memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil.
Keunikan lainnya ada di saat burung Cendrawasih DuaBelas Kawat ini sedang mengadakan ritual perkawinan, dimana sang jantan akan memamerkan dua belas kawat di tubuhnya sambil menari-nari di hadapan betina untuk memikat perhatian burung betina. Dan setelah terjadinya kopulasi atau pembuahan, maka sang jantan akan meninggalkan burung betina ini untuk terus mencari pasangan atau burung betina lain, sedangkan sang betina akan mengerami dan merawat anak-anak burung Cendrawasih duabelas kawat ini sendirian.
Makanan utama burung Cendrawasih DuaBelas kawat ini adalah buah-buahan dan serangga. Burung ini me-miliki nama ilmiah Seleucidis melanoleucus dan beresiko rendah dalam daftar IUCN Red List dan dimasukkan ke dalam CITES Apendix II. Itulah salah satu kekayaan HUTAN INDONESIA yang patut dilestarikan karena status nya yang suatu waktu dapat saja punah dikarenakan keindahan fisik burung ini merupakan incaran para kolektor burung berkicau dan burung hias. Diharapkan kesadaran masyarakat untuk terus menjaga kekayaan alam sekitar di daerahnya masing-masing agar dapat terus menjaga keseimbangan Hutan Indonesia agar terus lestari dan dapat memenuhi kebutuhan oksigen bagi kehidupan manusia.
0 Response to "Hutan Indonesia:Cendrawasih Duabelas Kawat, Maskot Provinsi Papua"
Posting Komentar