Mungkin bagi para pecinta sepakbola terutama peminat laga-laga kelas Liga Champions Eropa memang menantikan duel antara dua Raksasa Eropa yakni Manchester United vs Real Madrid tadi malam (Rabu 06 Maret 2013).
Laga yang memang sangat panas di awal tahun 2013 ini mempertemukan dua klub yang memiliki keterkaitan sejarah cukup kuat (mulai dari perpindahan antar pemain ke kedua klub) hingga perseteruan dua manager terbaik di liga eropa. Dan ditambah bumbu-bumbu romantik yang mewarnai duel sengit tadi malam.
Manchester United yang bertindak sebagai tuan rumah tidak terpesona oleh kegagahan tim tamu Real Madrid yang sedang dalam euforia tinggi setelah dua kali mempecundangi rival bebuyutan mereka di laga-laga sebelumnya yakni Barcelona. Manchester United kali ini berinisiatif untuk menekan El Real dari awal pertandingan dan membuat Real Madrid terkunci dan tertekan oleh permainan United, terbukti umpan cantik yang dilepas oleh Luiz Nani tidak mampu di antisipasi Sergio Ramos di lini belakang Madrid yang mengakibatkan bola meluncur ke arah gawangnya sendiri pada menit-menit akhir babak pertama.
Setelah terciptanya gol yang menguntungkan pihak tuan rumah ini menambah rasa percaya diri yang tinggi bagi pihak tuan rumah, sehingga terus melancarkan serangan-serangan yang sporadis ke gawang Real Madrid yang sudah beberapa waktu belakangan tidak diperkuat Iker Casillas dikarenakan patah tulang tangannya.
Real Madrid pun tidak tinggal diam, lewat serangan yang dibangun oleh Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan beberapa kali mengancam gawang United yang dikawal David De Gea. Namun masih bisa dimentahkan oleh disiplinnya lini belakang United.
skor 1-0 bertahan hingga turun minum, dan membuat pelatih Jose Mourinho pun seakan sudah terlihat putus asa di bangku cadangan Real Madrid.
Dan pada saat babak kedua dimulai, Real Madrid terbukti memberi respon positif terhadap pertahanan yang dibangun tuan rumah, namun masih juga sulit menembus pertahanan United, hingga petaka itu datang. Ya, Luis Nani yang berniat mengontrol bola yang dilambungkan oleh rekannya sendiri, tanpa melihat adanya Alvaro Arbeloa di area blind side menerobos untuk merebut bola yang hendak dikontrol Nani tersebut dan terjadilah insiden tabrakan antara keduanya.
Namun tak disangka, sang pengadil lapangan yakni wasit Cakir dari Turki (Wasit yang juga memberikan kartu merah pada John Terry di laga Chelsea vs Barcelona di musim lalu) tiba-tiba mengeluarkan kartu merah bagi Nani setelah nani mengalami perawatan di pinggir lapangan akibat tubuhnya terbanting di lapangan oleh insiden tabrakannya dengan Arbeloa dan di anggap melakukan aksi berpura-pura.
Kontan saja hal ini menimbulkan reaksi keras dari punggawa United dan sang pelatihnya Sir Alex Ferguson, bahkan pelatih Real Madrid, Jose Mourinho pun mendatangi Ferguson dan memberi ucapan simpati kepada Sir Alex dari pinggir lapangan. Namun keputusan adalah keputusan. Ya, memang jika insiden kartu merah tersebut sangat membuat mental pemain United langsung jatuh. Ini terbukti setelah mereka bermain dengan 10 orang, membuat posisi kiri yang ditinggalkan Nani menjadi rapuh dan membuat aliran bola yang begitu intens lewat sisi kiri akhirnya mentah, juga beberapa kali menjadi titik balik pemain Real Madrid untuk melancarkan serangan balik.
Akibatnya Luka Modric yang baru masuk menggantikan Arbeloa berhasil memanfaatkan situasi dengan melewati Tom Cleverley, Modric mengeksekusi tendangan dari luar kotak penalti dan tepat mengarah ke tiang gawang de Gea yang akhirnya memantul ke dalam gawang tanpa bisa di antisipasi David De Gea. skor menjadi imbang 1-1.
Hal tersebut tidak mengendurkan United dalam melakukan serangan, terbukti beberapa kali para pemain United melancarkan ancaman di depan gawang Real Madrid yang juga mampu dimentahkan oleh kiper Diego Lopez. Dan beberapa kali wasit terlihat seperti berada dalam tekanan besar setelah Danny Welbeck yang disikut oleh Bek Madrid di kotak penalti tidak mendapat perhatian apapun dari wasit, pun dengan takling Sergio Ramos yang telihat mendorong dan menjatuhkan Evra di kotak penalti padahal bola tidak berada lagi di kaki Evra. Juga insiden handball yang dilakukan pemain united rafael da silva di kotak penalti dan beberapa kali handball yang terkena tangan dari pemain madrid di kotak 16 real madrid, Baiklah jika insiden-insiden handball tersebut memang luput dari penglihatan wasit karena wasit tak memiliki teknologi replay atau bantuan sejenisnya namun insiden lain yang seharusnya wasit lebih jeli lagi seperti dijatuhkannya pemain di kotak penalti ataupun ditinjunya Vidic oleh Lopez.
Beberapa insiden tersebut membuat suasana stadion pun bergemuruh dan menjadi lautan protes baik dari suporter maupun pemain di lapangan. Hingga akhirnya memanfaatkan jatuhnya mental pemain United, maka umpan dari sisi kiri pertahanan The Red Devils mampu dimanfaat dengan baik oleh mantan legenda dan anak emas sir Alex Ferguson yaitu Cristiano Ronaldo. Dengan sekali sentuhan, tendangan kaki kirinya sanggup menjebol gawang mantan klubnya sendiri dan menghasilkan poin penuh bagi real madrid dan skor pun berubah menjadi 1-2 untuk keunggulan real madrid. Skor inipun bertahan hingga peluit panjang ditiupkan pertanda akhir dari pertandingan dan membuat Manchester United harus rela tersingkir dari ajang Liga Champions Eropa tahun 2013 ini.
Terlepas dari serunya permainan kedua tim dan tinggi nya tensi maupun gengsi dari laga ini, namun kepemimpinan wasit yang berbuah kontroversi ini akhirnya mendapatkan banyak kecaman dari para pemain sepakbola profesional dari seluruh dunia, dan beberapa jurnalis olahraga. Banyak akun twitter official para pemain, eks pemain, pelatih hingga jurnalis yang bahkan notabene adalah mereka yang sebelumnya para United haters and rivals mengungkapkan kekecewaannya atas kepemimpinan wasit cakir pada pertandingan semalam yang di anggap telah merusak keseruan pertandingan yang seharusnya menjadi pertandingan paling dinanti di musim ini, bukan masalah Kartu Merah saja dalam pertandingan ini, namun pertandingan yang diharapkan seru hingga akhir peluit panjang harus menjadi anti klimaks di pertengahan.
Tetapi, hasil akhir telah terjadi dan United harus rela terpinggirkan dari ajang Liga Champions.
NB: Tak apalah Manchester United tersingkir, karena yang harus melaju pun tetap merupakan tim favorit saya Real Madrid (since 96: raul gonzales, zidane, mcmanaman, beckham, R9,CR7,RVN... Cantona, Schmeichel, Beckham, RVP, etc). Tetaplah berjuang, kalaupun harus tersingkir di babak berikutnya, tetaplah sportif dan legowo karena pertandingan sepakbola harus ada yang menang dan harus ada yang kalah.
Hutan Indonesia
Laga yang memang sangat panas di awal tahun 2013 ini mempertemukan dua klub yang memiliki keterkaitan sejarah cukup kuat (mulai dari perpindahan antar pemain ke kedua klub) hingga perseteruan dua manager terbaik di liga eropa. Dan ditambah bumbu-bumbu romantik yang mewarnai duel sengit tadi malam.
Manchester United yang bertindak sebagai tuan rumah tidak terpesona oleh kegagahan tim tamu Real Madrid yang sedang dalam euforia tinggi setelah dua kali mempecundangi rival bebuyutan mereka di laga-laga sebelumnya yakni Barcelona. Manchester United kali ini berinisiatif untuk menekan El Real dari awal pertandingan dan membuat Real Madrid terkunci dan tertekan oleh permainan United, terbukti umpan cantik yang dilepas oleh Luiz Nani tidak mampu di antisipasi Sergio Ramos di lini belakang Madrid yang mengakibatkan bola meluncur ke arah gawangnya sendiri pada menit-menit akhir babak pertama.
Setelah terciptanya gol yang menguntungkan pihak tuan rumah ini menambah rasa percaya diri yang tinggi bagi pihak tuan rumah, sehingga terus melancarkan serangan-serangan yang sporadis ke gawang Real Madrid yang sudah beberapa waktu belakangan tidak diperkuat Iker Casillas dikarenakan patah tulang tangannya.
Real Madrid pun tidak tinggal diam, lewat serangan yang dibangun oleh Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan beberapa kali mengancam gawang United yang dikawal David De Gea. Namun masih bisa dimentahkan oleh disiplinnya lini belakang United.
skor 1-0 bertahan hingga turun minum, dan membuat pelatih Jose Mourinho pun seakan sudah terlihat putus asa di bangku cadangan Real Madrid.
Dan pada saat babak kedua dimulai, Real Madrid terbukti memberi respon positif terhadap pertahanan yang dibangun tuan rumah, namun masih juga sulit menembus pertahanan United, hingga petaka itu datang. Ya, Luis Nani yang berniat mengontrol bola yang dilambungkan oleh rekannya sendiri, tanpa melihat adanya Alvaro Arbeloa di area blind side menerobos untuk merebut bola yang hendak dikontrol Nani tersebut dan terjadilah insiden tabrakan antara keduanya.
Namun tak disangka, sang pengadil lapangan yakni wasit Cakir dari Turki (Wasit yang juga memberikan kartu merah pada John Terry di laga Chelsea vs Barcelona di musim lalu) tiba-tiba mengeluarkan kartu merah bagi Nani setelah nani mengalami perawatan di pinggir lapangan akibat tubuhnya terbanting di lapangan oleh insiden tabrakannya dengan Arbeloa dan di anggap melakukan aksi berpura-pura.
Kontan saja hal ini menimbulkan reaksi keras dari punggawa United dan sang pelatihnya Sir Alex Ferguson, bahkan pelatih Real Madrid, Jose Mourinho pun mendatangi Ferguson dan memberi ucapan simpati kepada Sir Alex dari pinggir lapangan. Namun keputusan adalah keputusan. Ya, memang jika insiden kartu merah tersebut sangat membuat mental pemain United langsung jatuh. Ini terbukti setelah mereka bermain dengan 10 orang, membuat posisi kiri yang ditinggalkan Nani menjadi rapuh dan membuat aliran bola yang begitu intens lewat sisi kiri akhirnya mentah, juga beberapa kali menjadi titik balik pemain Real Madrid untuk melancarkan serangan balik.
Akibatnya Luka Modric yang baru masuk menggantikan Arbeloa berhasil memanfaatkan situasi dengan melewati Tom Cleverley, Modric mengeksekusi tendangan dari luar kotak penalti dan tepat mengarah ke tiang gawang de Gea yang akhirnya memantul ke dalam gawang tanpa bisa di antisipasi David De Gea. skor menjadi imbang 1-1.
Hal tersebut tidak mengendurkan United dalam melakukan serangan, terbukti beberapa kali para pemain United melancarkan ancaman di depan gawang Real Madrid yang juga mampu dimentahkan oleh kiper Diego Lopez. Dan beberapa kali wasit terlihat seperti berada dalam tekanan besar setelah Danny Welbeck yang disikut oleh Bek Madrid di kotak penalti tidak mendapat perhatian apapun dari wasit, pun dengan takling Sergio Ramos yang telihat mendorong dan menjatuhkan Evra di kotak penalti padahal bola tidak berada lagi di kaki Evra. Juga insiden handball yang dilakukan pemain united rafael da silva di kotak penalti dan beberapa kali handball yang terkena tangan dari pemain madrid di kotak 16 real madrid, Baiklah jika insiden-insiden handball tersebut memang luput dari penglihatan wasit karena wasit tak memiliki teknologi replay atau bantuan sejenisnya namun insiden lain yang seharusnya wasit lebih jeli lagi seperti dijatuhkannya pemain di kotak penalti ataupun ditinjunya Vidic oleh Lopez.
Beberapa insiden tersebut membuat suasana stadion pun bergemuruh dan menjadi lautan protes baik dari suporter maupun pemain di lapangan. Hingga akhirnya memanfaatkan jatuhnya mental pemain United, maka umpan dari sisi kiri pertahanan The Red Devils mampu dimanfaat dengan baik oleh mantan legenda dan anak emas sir Alex Ferguson yaitu Cristiano Ronaldo. Dengan sekali sentuhan, tendangan kaki kirinya sanggup menjebol gawang mantan klubnya sendiri dan menghasilkan poin penuh bagi real madrid dan skor pun berubah menjadi 1-2 untuk keunggulan real madrid. Skor inipun bertahan hingga peluit panjang ditiupkan pertanda akhir dari pertandingan dan membuat Manchester United harus rela tersingkir dari ajang Liga Champions Eropa tahun 2013 ini.
Terlepas dari serunya permainan kedua tim dan tinggi nya tensi maupun gengsi dari laga ini, namun kepemimpinan wasit yang berbuah kontroversi ini akhirnya mendapatkan banyak kecaman dari para pemain sepakbola profesional dari seluruh dunia, dan beberapa jurnalis olahraga. Banyak akun twitter official para pemain, eks pemain, pelatih hingga jurnalis yang bahkan notabene adalah mereka yang sebelumnya para United haters and rivals mengungkapkan kekecewaannya atas kepemimpinan wasit cakir pada pertandingan semalam yang di anggap telah merusak keseruan pertandingan yang seharusnya menjadi pertandingan paling dinanti di musim ini, bukan masalah Kartu Merah saja dalam pertandingan ini, namun pertandingan yang diharapkan seru hingga akhir peluit panjang harus menjadi anti klimaks di pertengahan.
Tetapi, hasil akhir telah terjadi dan United harus rela terpinggirkan dari ajang Liga Champions.
Hutan Indonesia
0 Response to "United 1(0) - (1)2 Real Madrid? Benarkah?"
Posting Komentar