Inilah Yang Terjadi di Dalam Perut Setelah Mengkonsumsi Mie Instan dan Lihat Videonya

dfafafda

Apakah anda suka makan mie? Jika mie yang anda makan adalah hasil buatan sendiri, itu tidak masalah karena pastinya anda membuat mie tersebut dari bahan-bahan yang tidak membahayakan kesehatan. Tapi… jika yang sering anda makan adalah mie instan yang dijual dipasar,ditoko atau diwarung? Hmm.. sepertinya mulai hari ini anda harus mengurangi bahkan dianjurkan untuk berhenti mengkonsumsinya. Anda tahu kenapa harus dihindari? Untuk tahu jawabannya, saya akan membagi informasi yang baru saja saya dapatkan dengan anda di blog ini. Karena menurut saya, info ini sangat bermanfaat. Jujur, saya sempat terkejut saat melihat video tentang proses mencerna mie di dalam lambung. dan saya tidak pernah berpikir bahwa selama ini makanan tersebut begitu membahayakan saya dan keluarga terutama anak saya yang masih berusia tiga tahun. Terkadang saat makan mie, saya juga turut memberikannya pada anak saya. Padahal zat-zat berbahaya yang ada dalam mie tersebut, bisa merusak kesehatan tubuhnya. Beberapa saat setelah membaca informasi penting ini, saya memutuskan untuk berhenti. 

Nah sahabat.. Berikut ini alasan kenapa makan mie instan itu harus anda hindari:

1. Mie adalah jenis makanan yang sulit dicerna. Dr. Braden Kuo dari Massachusetts General Hospital melakukan percobaan pertama, untuk menemukan apa yang terjadi di perut dan saluran pencernaan setelah Anda makan mi instan, terutama mi ramen, dengan menggunakan kamera seukuran pil. Dan temuan itu cukup mengejutkan. Hasilnya menunjukkan, jika mi ramen atau mie instan setelah dua jam diternyata kondisinya masih utuh, tidak seperti mi buatan sendiri. Hal ini membuat tekanan tambahan pada sistem pencernaan Anda, akibat proses yang lama untuk melarutkan makanan, ditambah kurangnya serat dan rendahnya nutrisi.
   
2. Mie instan banyak mengandung zat aditif dan zat kimia berbahaya. Dalam mie instan terdapat banyak zat aditif, termasuk pengawet beracun tersier-butil hidrokuinon (TBHQ). Jika aditif ini tetap dalam saluran pencernaan karena proses mencerna yang begitu lama, anda bisa membayangkan betapa bahayanya zat tersebut dan semakin besarnya resiko yang dapat merusak kesehatan anda. Meskipun TBHQ adalah produk sampingan dari minyak bumi, dan sering disebut sebagai "antioksidan," harus anda tahu bahwa itu adalah bahan kimia sintetik bukan antioksidan alami. Dan zat tersebut ternyata banyak ditambahkan dalam makanan, mulai dari biskuit, keripik, dan makanan cepat saji lainnya seperti nugget dll. Dan penting diketahui juga, bahwa zat tersebut juga biasa ditambahkan ke produk pernis, lak, dan produk pestisida, serta kosmetik dan parfum untuk meningkatkan stabilitas dan mengurangi tingkat penguapan. Hanya satu gram TBHQ dapat menyebabkan: mengigau, sesak napas, mual dan muntah, telinga berdengung (tinnitus), dan pingsan.
3. Mie menjadi  salahsatu penyebab obesitas. Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa, sekitar 68% wanita yang mengkonsumsi mie instan lebih dari dua kali seminggu, akan lebih berisiko mengalami sindrom metabolik. Dan mereka akan mudah mengalami obesitas atau kegmukan. Bukan hanya itu, sering konsumsi mie akan mengalami tekanan darah tinggi, peningkatan gula darah, trigliserida meningkat, dan rendahnya tingkat kolesterol HDL.
4. Mie instan dapat mmicu kerusakan sel saraf. Salah satu alasan yang cukup kuat untuk menghindari mie instan adalah adanya monosodium glutamat (MSG), yang bisa merusak atau mematikan sel saraf di otak, selain itu MSG juga dapat menyebabkan terjadi berbagai disfungsi otak, berpotensi mendorong atau memperburuk ketidakmampuan belajar, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, penyakit Lou Gehrig, dan banyak lagi.

Untuk lebih meyakinkan inilah yang terjadi di dalam perut setelah mengkonsumsi mie instan dan lihat videonya :

Jadi sahabat rumah salam.. masihkan Anda mau mengonsumsi mie instan yang banyak beredar di pasar, ditoko ataudi warung-warung? Jika Anda peduli dengan masa depan dan kesehatan, sebaiknya berpikir ulang lagi untuk kembali memakannya. Saya sendiri, memutuskan untuk berhenti memakannya. Jika artikel ini bermanfaat, silahkan di share ke yang lain.

Tweet